Astaga, Para Wanita Ini Jatuh Cinta Dan Kawin Dengan Binatang

Pernikahan seharusnya menjadi acara yang sakral yang dialami oleh sepasang insan manusia. Apalagi jika menikah dengan seseorang yang kita sayangi dan mapan, dengan menikah akan membentuk rumah tangga dan mempunyai anak sehungga akan menjadi keluarga yang bahagia. Berbeda dengan wujud pernikahan manusia normal pada umumnya , mereka di bawah ini malah memilih hewan untuk dijadikan sebagai pasangan hidup mereka. Entah itu karena paksaan, cari sensasi maupun karena mereka keinginan sendiri.
Berikut adalah mereka.

Bimbala Das Menikah Dengan Ular

Bimbala Das berusia 30 tahun mengaku telah jatuh cinta dengan ular kobra hal ini terjadi karena dia merasa jatuh cinta pada ular tersebut setelah digigit oleh ular itu. Ibu dan keluarga Das ikut bahagia dengan pilihannya itu dan sudah membuat pondok dekat bukit-semut untuk tempat tingal mereka. Pernikahan antara manusia dengan makhluk hidup lain bukanlah hal yang tidak biasa di negara India.

Sharon Tendler Menikahi Lumba Lumba

Sharon Tendler dengan sengaja dan sadar menikahi seekor lumba-lumba yang bernama Cindy. pun didasari atas cinta. Keduanya sudah berteman selama 15 tahun, dan tanpa terasa benih-benih cinta tumbuh di antara mereka berdua. Prosesi pernikahan keduanya sendiri begitu unik. Tendler mengenakan penutup kepala khas mempelai wanita kemudian berenang dan memberi ciuman kepada Cindy.

Milanja Broskvit Menikah Dengan Kuda

Seorang Wanita muda dan cantik, yang berprofesi sebagai pengacara, mencari celah hukum dalam undang-undang s3ks fleksibel negara Denmark yang membuat praktek Zoofilia (s3ks manusia hewan) terlindungi hukum, sehingga membuka jalan untuk pernikahan manusia dengan hewan. Wanita tersebut bernama Milanja Broskvit, dia mengaku, bahwa dia dan suaminya Thorgen (seekor kuda), menjadi korban speciesism, prasangka mirip dengan rasisme atau seksisme. Wanita muda berpendapat ia dan kudanya Thorgen, kuda jantan putih Spanyol berusia empat tahun, menjadi korban penganiayaan oleh Pemerintah Denmark.

"Perbedaan antara spesies kita tidak membuat kita menjadi berbeda. Perlakuan individu didasarkan pada keanggotaan kelompok dan perbedaan fisik tidak relevan secara moral. Argumennya adalah bahwa keanggotaan spesies tidak memiliki arti moral" pintanya kepada Mahkamah Agung. "Ketika Zoofilia dan kebinatangan yang disahkan di negara, itu membuka pintu untuk semua jenis kesalahpahaman tentang status hukum hewan dalam kaitannya dengan manusia di mana otoritas hukum memiliki sedikit atau tidak ada kontrol" ungkap ahli terkenal dunia dan penasihat hukum, James Cudwell .

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Astaga, Para Wanita Ini Jatuh Cinta Dan Kawin Dengan Binatang"

Posting Komentar