4 Hal Ini Penting Dilakukan Jika Anda Ingin Memotret gerhana Matahari Total

Besok, tepatnya tanggal 9 Maret 2016, Indonesia bakal menjadi sorotan dunia. Ya, Indonesia akan mengalami fenomena langka, yaitu gerhana matahari total.

Sejumlah daerah yang dilalui jalur gerhana total di antaranya Palembang (Sumatera Selatan), Bangka Belitung, Sampit (Kalimantan Tengah), Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur). Kemudian Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Ternate dan Halmahera (Maluku Utara).


Namun, untuk menyaksikan gerhana matahari total tersebut tentu tidak akan lengkap tanpa mengabadikannya dalam bentuk foto ataupun video.

Dikutip dari Photographylife, setidaknya ada empat tips yang harus diperhatikan dan dilakukan sebelum Anda memotret gerhana matahari pada 9 Maret mendatang.

1. Hindari Kontak Mata secara Langsung

Dalam hal ini bahwa mata manusia tidak memiliki kekuatan untuk menatap cahaya matahari secara langsung, apalagi saat gerhana. Jika hal ini dilakukan, risiko terburuk adalah bisa mengalami kebutaan. Apabila hendak melihat gerhana dengan mata telanjang, Anda harus menggunakan kacamata ultraviolet (UV).

Kemudian saat memotret, jangan melihat gerhana dari view finder kamera. Sebab, cahaya akan dipantulkan dan difokuskan langsung ke mata Anda.

Kalaupun ingin melalui view finder, lensa kamera harus dipasang filter Netral Density (ND) untuk mengurangi intensitas cahaya. Atau yang lebih aman lagi, Anda bisa melihat gerhana dari layar LCD pada kamera.

Layar LCD kamera modern mampu menghasilkan gambar cukup akurat. Tujuannya agar Anda bisa menikmati proses gerhana matahari sambil mengambil gambar.

2. Tentukan Waktu Pengambilan Gambar

Gerhana matahari akan berlangsung dalam hitungan menit. Untuk itu, Anda sebaiknya terlebih dulu menentukan apakah akan mengambil seluruh proses gerhana atau hanya pada saat-saat tertentu saja.

Disarankan, Anda mendokumentasikan seluruh proses dari awal sampai akhir. Sehingga Anda memiliki gambar semua fase.

Mulai dari gerhana parsial, gerhana total, hingga kembali ke gerhana parsial. Nantinya, seluruh gambar tersebut dapat digabungkan untuk menciptakan urutan gambar yang bagus.

3. Siapkan Peralatan Kamera dan Lensa

Jarak antara bumi ke bulan ataupun matahari sangat jauh. Karena itu disarankan agar Anda menggunakan lensa jenis telephoto dengan ukuran sekitar 300mm.

Saat pengambilan gambar gerhana, sebaiknya kamera diatur dengan pengaturan ISO terendah dan aperture kecil. Karenanya, Anda disarankan membawa tripod ataupun monopod sebagai antisipasi shutterspeed lambat.

Apabila pengaturan tersebut belum cukup membuat gerhana terlihat jelas. Yang perlu Anda siapkan adalah filter ND 10 Stop.

4. Pengaturan Kamera

Sebelum memotret gerhana matahari, pastikan kamera ditempatkan di atas tripod. Setelah itu, atur kamera dengan pengaturan ISO dan aperture terendah.

Mode kamera juga sebaiknya pindah ke manual. Kemudian, mulailah dengan kecepatan rana tercepat yang ada pada kamera, misalnya 1/8000 dan apabila terlalu cepat, tinggal menurunkannya.

Kemudian untuk hasil yang baik, gunakan aperture antara f/8 hingga f/11. Jika kondisi tersebut masih terlalu terang atau overexposure, Anda bisa menggunakan filter ND.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "4 Hal Ini Penting Dilakukan Jika Anda Ingin Memotret gerhana Matahari Total"

Posting Komentar