14 Predikat Indonesia Yang Dipandang Buruk Di Mata Dunia

Diantara prestasi yang pernah membanggakan Indonesia di mata dunia, ternyata Indonesia juga memiliki predikat buruk dalam beberapa hal. Tentu predikat buruk ini bukanlah hal yang membanggakan. Melainkan sesuatu yang harus diperbaiki untuk kedepannya.

Dengan berat hati, berikut prestasi buruk Indonesia di mata dunia:

Tawuran
Tawuran menjadi hal yang lumrah dan kerap terjadi di Indonesia, Sikap buruk ini telah mencoreng nama Indonesia di mata dunia, Tawuran sering dianggap keren, padahal tawuran justru merugikan dua belah pihak dan orang lain yang berada di sekitarnya

Suka Menyerobot Sembarangan
Ini adalah masalah klasik yang sering di lakukan oleh orang-orang Indonesia. Memang sepele, namun kebiasaan buruk ini tidak hanya hanya memalukan bagi diri sendiri namun juga menjadi sesuatu yang membuat orang di seluruh dunia geleng-geleng kepala.

Yang sering terjadi pada umumnya adalah melawan arah jalan, menggunakan trotoar sebagai jalan pintas dan sebagainya. Padahal mereka juga menyadari bahwa tindakan tersebut bisa membahayakan dirinya terlebih juga adalah orang lain,namun tetap saja di lakukan.

Menebang Pohon Sembarangan
Orang Indonesia suka dengan hal-hal yang membuatnya senang tanpa harus bersusah-susah terlebih dahulu. Salah satunya adalah dengan menebang pohon dengan sembarangan tanpda melakukan penghijauan kembali.

Tentu saja ini dapat merugikan alam khususnya adalah hutan, dan juga jika tidak mendapat ijin dari pemerintah bisa saja mereka melakukan pelanggaran hukum. Banyak kasus mengenai hal ini dan tentu saja ini kebiasaan buruk orang Indonesia yang telah mendunia.

Membuang Sampah Sembarangan
Sering mengeluh kepada pemerintah tentang banjir ? tapi sudahkah anda membuang sampah pada tempatnya ?

Salah satu kebiasaan orang Indonesia yang mungkin sudah mendarah daging dalam kehidupan kita adalah membuang sampah sembarangan, padahal hal ini akan berdampak buruk bagi lingkungan salah satunya adalah dapat mengakibatkan banjir.

Indonesia Peringkat Dua Dalam Perdagangan Orang Terbanyak di Dunia
Indonesia menempati peringkat dua di seluruh dunia daftar pengamatan khusus (DPK) untuk kasus trafficking atau perdagangan orang. Peringkat itu berdasarkan data USAID per Juni 2006.

Indonesia Berada Di Posisi 12 Sebagai Negara Pembajakan Software Terbesar Di Dunia
Untuk urusan pembajakan software, hasil riset yang dikeluarkan IDC mengungkapkan bahwa aktivitas pembajakan software di Indonesia tahun 2009 kian melonjak. Indonesia berada di posisi ke-12 sebagai negara dengan tingkat pembajakan software terbesar di dunia.

Penerbangan Indonesia Terburuk Didunia
Stasiun TV “Saluran Tujuh” Australia, menyebutkan bahwa Indonesia, Angola, Liberia, Sudan, dan Korea Utara sebagai lima negara dengan maskapai penerbangan “paling tidak aman” di dunia.

Dalam acara yang diisi dengan wawancara dengan Redaktur Senior Jurnal Manajemen Penerbangan “Air Transport World, Geoffrey Thomas, itu, terungkap bahwa tingkat keselamatan berbagai maskapai penerbangan Indonesia, termasuk Garuda, masih dipandang jelek.

Indonesia Masuk 15 Besar GDP Tertinggi di Dunia dan salahsatu Negara Miskin Didunia
Indonesia masuk dalam 15 besar negara di dunia yang GDP-nya tertinggi. GDP adalah singkatan dari Gross Domestic Product. Pendapatan per kapita penduduknya diperkirakan $3,900. Namun mirisnya, sekitar 17,8% dari 238 juta penduduk berada di bawah garis kemiskinan.

Menempati posisi 7 sebagai Negara dengan lalu lintas terburuk di dunia
Menurut survey yang dilakukan oleh sebuah aplikasi lalu lintas bernama Waze, Indonesia berada di posisi ke-7 sebagai Negara dengan kondisi lalu lintas terburuk di dunia. Hasil ini didapatkan setelah dilakukannya pemantauan terhadap beberapa kota besar di hampir setiap Negara dengan berdasarkan tingkat kemacetan, kecelakaan, hingga infrastruktur yang tersedia di jalan raya. Hasilnya Indonesia menempati posisi ketujuh dengan indeks kepuasan pengendara yang hanya 3,7 saja.

Menempati Posisi Ke-8 Sebagai Negara Penghasil Polusi Udara Di Dunia
Disebut sebagai paru-paru dunia, Indonesia seharusnya berada di tingkat rendah sebagai penghasil polusi di dunia. Namun kenyataannya menurut sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2010 lalu, Indonesia tercatat sebagai salah satu Negara penghasil polusi terbesar di dunia dengan rata-rata kematian yang dapat dijangkau akibat pencemaran ini mencapai 50.000 Jiwa.

Menempati Posisi Ke-5 Sebagai Negara Dengan Jumlah Perokok Tertinggi Di Dunia
Masih berkaitan dengan polusi, kali ini sebuah penelitian di tahun 2015 menyebutkan bahwa Indonesia berada di posisi ke-5 dalam hal jumlah perokok terbanyak di dunia. Tercatat bahwa tahun lalu jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai angka 60 juta penduduk. Sementara itu 97 Juta lainnya tercatat menjadi perokok pasif yang juga ikut mendapatkan dampak dari kebiasaan buruk ini.

Tercatat Sebagai Salah Satu Negara Paling Konsumtif Di Dunia
Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, Indonesia memang disebut-sebut sebagai salah satu negara yang paling ‘senang berbelanja’.

Kebiasaan buruk ini juga membuat Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang paling menjanjikan bagi para importir untuk memasukkan produknya ke Indonesia. Sebut saja menurut data tahun 2013, Indonesia menjadi salah satu negara terboros dalam hal pembelian Smartphone di wilayah Asia Tenggara. Pada saat itu penjualan Smartphone di Indonesia mencapai US$ 3.33 Miliar.

Menempati Posisi Ke-6 Sebagai Penyumbang Polutan Air Terbesar Di Dunia.
Tak hanya disebut-sebut sebagai penyumbang polusi udara, Indonesia juga disebut-sebut sebagai salah satu negara yang sering melakukan pencemaran air. Hal ini berdasarkan sebuah survey di beberapa tahun lalu yang menyebutkan bahwa Indonesia dapat menyumbang sebanyak 775 ton polutan yang mencemari air.

Menempati Posisi Teratas Dalam Hal Karyawan Dengan Tingkat Stress Paling Tinggi Di Dunia
Menurut sebuah survey yang dilakukan pada 2014, Indonesia menempati posisi terbawah dalam hal karyawan yang paling bahagia di dunia. Hal ini dikarenakan bahwa bahwa sebagian besar pekerja di Indonesia hanya melakukan pekerjaannya atas dasar tuntutan ekonomi.

Dari data yang dihimpun tercatat hanya 18% saja pekerja yang puas dengan pekerjaannya sementara sisanya rawan terkena stress karena bekerja di bidang yang tidak disukainya.